Abstract
This research examines the law of inheritance which is the rule governing human relations regarding inheritance. Inheritance between a Muslim and people of different religions of course there are differences. This research uses library research with a normative approach. The data was obtained by collecting from several sources, such as books and articles, which were then analyzed normatively using the basis of Islamic law, such as the Koran and hadith. The result of this research is that there are decisions of the Supreme Court which provide provisions regarding inheritance to heirs of different religions through a mandatory will with the same level as the heirs of different religions should receive in the Islamic inheritance system. Determination of the validity of the obligatory will for heirs of different religions is a form of creating benefit and peace, especially in a family.
References
An-Nawawi, I. (2013). Syarah Shahih Muslim. Dar al Sunnah.
Arif, R. (2017). Pemberian Wasiat Wajibah terhadap Ahli Waris Beda Agama (Kajian Perbandingan Hukum antara Hukum Islam dan Putusan Mahkamah Agung No 368 K/AG/1995). Jurnal De Lega Lata, 2(2).
Ash-Shabuni, M. A. (1995). Pembagian Waris Menurut Islam. Gema Insani Press.
Bakar, A. Y. A. (2014). Ahli Waris Sepertalian Darah : Kajian Perbandingan terhadap Penalaran Hazairin dan Penalaran Fikih Mazhab. INIS.
Basyir, A. U. (2006). Warisan Belajar Mudah Hukum Waris Sesuai Syari’at Islam. Rumah Dzikir.
Budiman, A. A. (2014). Penemuan Hukum Dalam Putusan Mahkamah Agung dan Relevansinya bagi Pengembangan Hukum Islam di Indonesia. Al Ahkam Jurnal Pemikiran Hukum Islam, 24(1).
Erwandi. (2016). Analisis Yuridis terhadap Penerapan Ketentuan Wasiat Wajibah dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 16 K/AG/2010 dan Mahkamah Agung Nomor 368 K/AG/1995. Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.
Habiburrahman. (2011). Rekonstruksi Hukum Kewarisan Islam di Indonesia. Kementerian Agama RI.
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. (n.d.).
Hanum, Z., & Syahr, A. (2016). Wasiat Wajibah Sebagai Wujud Penyelesaian Perkara Waris Beda Agama Dalam Perkambangan Sosial Masyarakat. Holistik, 1(2).
HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim. (n.d.).
Kompilasi Hukum Islam (KHI).
Mardani. (2014). Hukum Kewarisan Islam di Indonesia. Rajawali.
Muhibbin, M., & Wahid, H. A. (2009). Hukum Kewarisan Islam sebagai Pembaruan Hukum Positif di Indonesia. Sinar Grafika.
Mustika, D. (2011). Wasiat Wajibah Kepada Non-Muslim dalam Perspektif Hukum Islam : Analisis Putusan Mahkamah Agung 51K/AG/1999. Jurnal Innovatio, X(2).
Pasal 171 Kompilasi Hukum Islam (KHI). (n.d.).
Rahman, F. (1994). Ilmu Waris. Al-Ma‟arif.
Riyanta. (2012). Kewarsan Beda Agama ( Studi Pandangan Muaz bin Jabal ). Asy-Syir’ah Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum, 46(1).
Rofiq, A. (2013). Hukum Perdata Islam di Indonesia. Rajawali Pers.
Rofiq, A. (2015). Fiqh Mawaris. Rajawali Press.
Saleh, Z. S., & Karneli, Y. (2020). Peran Bimbingan Dan Konseling Dalam Menangani Masalah Kecemasan Pada Anak Di Panti Asuhan. Guidance, 17(01), 1–8. https://doi.org/10.34005/guidance.v17i01.881
Shariani. (2009). Pembagian Harta Warisan Orang yang berbeda Agama dalam Perspektif hukum Islam (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung RI No 51 K/AG/1999. Universitas Sumatera Utar.
Soehartono. (2003). Analisis Putusan Mahkamah Agung 51K/AG/1999 dalam Perkara Ahli Waris Beda Agama. Jurnal Yustisia, 63.
Syarifuddin, A. (2004). Hukum Kewarisan Islam. Prenada Media.
Tohari, C. (2017). Rekonstruksi Hukum Kewarisan Beda Agama di tinjau dari al-Ushul al-Khamsah. Jurnal Mazahib Jurnal Pemikiran Hukum Islam, XVI(1).
Zuhaili, W. A. (2011). Fiqih Islam Wa Adillatuhu 10 (A. H. al Kattani (Ed.)). Gema Insani.